Diposting oleh xii a1 manduta On 14.08 1 komentar

ceritaku.....

aku....
seorang anak dari keluarga biasa biasa saja, tapi aku punya sesuatu yang orang lain tak punya. memang dasarnya kita sama, tapi kenyataannya tak sama. Aku dianugrahi serorang ayah yang sabar, yang mengerti akan apa yang kubutuhkan, dan memberikan apa yang aku butuhkan. Selain itu aku
juga sangat bersyukur pada Tuhan apa yang telah Dia berikan padaku yaitu seseorang yang selalu aku rindu yaitu IBU.
Aku termasuk orang bahagia sedunia. mempunyai orang tua yang sangat mencintai aku. mereka selalu mendukungku dalam segala hal yang kuperbuat, kecuali jika apa yang ku lakukan itu salah. Mereka selalu menasihatiku jikalau aku berbuat tak wajar.
Suatu kala waktu aku sakit, mereka menemaniku,dan menyuruhku untuk istirahat.
Aku termasuk orang yang dipercaya orang tuaku......

Namun kadang aku merasa terkekang karena ada sesuatu hal yang tidak diperbolehkan oleh orangtuaku. Hal tersebut membuatku ingin mencoba, ingin merasakan dan ingin merasakan kebebasan seperti teman-temanku.
Orang tuaku selalu menanyakan segala hal padaku dan menuntutku berbicara jujur. Memang sudah dari kecil aku sudah diajarkan berbuat kaya gitu. Tetapi kenapa juga lama-lama aku bosen juga,,,

Hari-hari kulalui tetap seperti itu. Selama itu aku menurut pada mereka. Namun kadang aku merasa seperti anak kecil yang selalu dibuntuti sama orang tua, kadang juga aku ngrasa seperti anak yang dikurung dirumah. Aku mulai berpikir untuk ingin mencari kebebasan, mencari waktu luang tanpa adanya paksaan dan perintah, aku ingin menuruti apa keinginan hati terdalamku.

Selang aku pikir beberapa bulan, aku setuju dengan isi hatiku, aku mulai cuba berbohong pada orang tua, bercerita rekayasa dan mulai pulang telat malam. Mereka tak sama sekali marah padaku, mereka malah mempercayaiku. ini membuat aku terpacu untuk berbohong dan menikmati semua keleluasaanku......

aku sekarang menjadi anak yang tak tahu diri, tak punya sopan santun dan mulai berperilaku liar dan mulai bergelut dengan orangorang kelompok (geng), tetapi orang rumah tidak mengetahui apa yang terjadi padaku.

suatu malam ada beberapa temanku yang main kerumahku dan akhirnya aku diajak keluar juga. waktu itu orang tuaku tau aku keluar malam dengan teman-temanku yang berpakaian preman, dan ugal-ugalan. selesai aku pulang, aku ditanya sama orang tuaku dari mana, berbuat apa saja tapi aku menjawab dengan bohong. orang tuaku tau kalau aku berbohong, Ayahku hampir saja marah padaku untung saja ibu bisa menjaga ayah supaya tidak marah. mereka membiarkan aku berbuat kayak gitu. Aku gak habis pikir kenapa orang tuaku tidak memarahiku dan tidak menghukumku padahal aku juga tau kalau aku berbuat salah. setelah kejadian itu orang tuaku bersikap cuek padaku, apapun yang kulakukan mereka tidak menasihatiku atau memarahiku padahal yang aku perbuat itu salah. aku tak tahu apa pikiran mereka. tetapi dengan sikap orang tuaku tersebut aku merasa tidak ada halangan untuk berbuat nekat.

Suatu malam aku sedang jalan bersama teman-temanku, kami mampir disebuah diskotik. disana aku disuruh segelas minuman yang aku sendiri tidak tahu apa minuman tersebut. karena dipaksa teman-teman akhirnya aku meminum juga sampai tidak sadarkan diri. Aku bersama teman-teman tidak pulang melainkan tidur di hotel.....

Esok hari waktu aku pulang orang tuaku mencium bau yang tak sedap dari tubuhku dan bau tersebut adalah alkohol. waktu itup[un orang tuaku juga tak memarahiku.....

hari-hari penuh maksiat ku lalui sampai suatu hari aku dan teman-temanku pesta miras. mereka semua juga menghisap rokok tapi aku tidak karena aku tak bisa menghisap dan menikmati rokok. Aku hanya ikut minum-minum saja. Tak beberapa ada teman kami yang sakau,,,, Mereka tak panik tapi aku tidak aku sangat panik melihat temanku sakau tak seorangpun yang perhatian padanya. Mereka malah bilang "biarin saja nanti juga sembuh sendiri" itu kata mereka. Entah kenapa hati kecilku tak setuju aku langsung lari dan membawanya pergi ke RS dan disana orang-orang RS merawatnya dengan baik. Dan dokterpun memberitahukan padaku kalau temanku terkena HIV dan akupun menjadi takut jika aku juga positif HIV dengan tanpa sadar aku meminta doktor untuk mengecek darahku dan syukurlah aku tidak positif HIV....

Aku pulang kerumah dengan cemas. Dan tiba-tiba saja orang tuaku menanyakan apa yang terjadi padaku dan tanpa sadar pula aku menceritakan semuanya pada ayah dan ibuku. disinilah aku menjadi tahu kenapa orang tuaku dulu tidak memperbolehkan aku untuk mencobanya. Dan sekarang aku tahu kenapa orang tuaku membiarkan aku waktu aku salah karena orangtuaku membiarkan aku dan untuk bisa mengerti dan merasakan apa akibat yang ditimbuklan.

Setelah kejadian itu aku jadi sadar dan kini aku kembali seperti dulu kala walaupun tidak 100% seperti dulu.

Trimakasih Tuhan ternyata engkau menyayangiku dengan menunjukkanku ke jalan yang benar..

Read More......

puisi

Diposting oleh xii a1 manduta On 13.41 0 komentar


DERITA ANAK PIATU

Disudut lorong kecil...
Terlihat lilin yang padam
Membasahi pipi
Dengan penuh kerinduan

Perjuangan hidup.....
Tanpa adanya rasa sayang
dari seseorang yang didamba
Oleh bunda tercinta

Mencari kasih dengan mengasih
Mencari rindu dengan menghormat
Betapa mulia hatimu anak
Yang memuliakan seorang ibu

Mengasihi anak-anak....
Menyayang sesama....
Dengan rasa iba.....
Selalu berkorban demi orang lain

Disudut lorong waktu
Hati mengais mencari ibu
Dengan rasa tak tega
Menjadikan diri jadi ibu...

Oooohhhh....
Seorang lelaki
Yang mengagungkan
ibu....
for:friend
dear: zlyk




Read More......

About Me

Foto saya
ini adalah foto kelas XII IPA 1 MAN Tulungagung 2

Comment

ShoutMix chat widget